Artikel ini akan menjelaskan kepada Anda tentang pilihan pengobatan
secara medis yang tersedia untuk penderita kanker darah dan mengapa
herbal Sarang Semut Papua adalah pilihan tepat sebagai obat kanker
darah. Informasi berikut juga akan membantu Anda dalam mempertimbangkan
pengobatan mana yang terbaik bagi Anda.
Pilihan Obat Kanker Darah (Leukemia)
Pengobatan
kanker darah (Leukemia) secara medis dilakukan dengan kemoterapi.
Masalahnya, obat sitostatika yang digunakan tidak hanya memberantas sel
kanker, akan tetapi sel-sel darah normal yang diproduksi dalam sumsum
tulang turut diberantas sehingga pasien mengalami kondisi yang sangat
rawan terhadap infeksi, perdarahan, maupun masalah kesehatan yang umum
lainnya.
Karena ingin menghindari efek samping dari kemoterapi,
banyak orang telah beralih pada pengobatan kanker alternatif yang alami.
Tanaman herbal telah banyak dimanfaatkan sebagai pengobatan kanker
alternatif yang terbukti mujarab. Salah satu herbal yang paling banyak
diminati saat ini untuk membantu pengobatan kanker adalah Sarang Semut.
Sarang Semut, Obat Kanker Darah Alternatif yang Alami
Tanaman
ini telah tersiar keherbatannya dalam menyembuhkan berbagai jenis
kanker, termasuk kanker darah atau Leukemia. Apa yang menjadikannnya
populer sebagai obat kanker alami, termasuk sebagai obat kanker darah?
Dr
M. Ahkam Subroto, Ahli Peneliti Utama dari Pusat Bioteknologi LIPI,
mengungkapkan bahwa dengan limpahnya kandungan berbagai senyawa aktif
penting seperti flavonoid, tanin, polifenol dan berbagai mineral yang
berguna sebagai antioksidan dan antikanker, maka Sarang Semut sangat
tepat digunakan sebagai obat kanker. Kemampuan Sarang Semut secara
empiris sebagai obat kanker dan tumor diduga kuat berkaitan dengan
kandungan flavonoidnya.
Ada beberapa mekanisme kerja dari flavonoid dalam melawan tumor dan kanker, diantaranya:
Inaktivasi karsinogen
Menonaktifkan zat aktif yang menjadi penyebab kanker.
Antiproliferasi
Menghambat proses perbanyakan sel abnormal pada kanker.
Penghambatan siklus sel
Pada
kanker, terjadi kegagalan pengendalian dalam siklus pembelahan sel.
Dimana sel mengalami pembelahan secara cepat dan terus menerus, dalam
hal ini flavonoid bekerja dengan cara menghambat siklus pembelahan sel
yang abnormal (kanker).
Induksi apoptosis dan diferensiasi
Merangsang proses bunuh diri sel kanker.
Inhibisi angiogenesis
Menghambat
pembentukan pembuluh darah baru pada sel kanker yang berperan dalam
menyediakan makanan/nutrisi bagi perkembangan sel kanker. Jika sel
kanker tidak mendapatkan nutrisi yang cukup, sel kanker akan mati.
Pembalikan resistensi multi-obat
Flavonoid membantu tubuh terhindar dari resistensi/kebal terhadap obat-obat yang dikonsumsi.
Selain
itu Sarang Semut juga mengandung tokoferol. Tokoferol mirip vitamin E
yang berefek antioksidan efektif, menurut Prof Dr Elin Yulinah Sukandar,
Guru Besar Farmasi ITB, kandungan tokoferol dalam Sarang Semut itu
cukup tinggi dan dapat digunakan sebagai antioksidan serta menangkal
serangan radikal bebas dengan cara antidegeneratif.
Penelitian
lebih lanjut menunjukkan bahwa alfa-tokoferol pada konsentrasi 12 ppm
telah mampu meredam radikal bebas hingga 96%. Sedangkan Sarang Semut
kaya akan antioksidan tokoferol, sampai sekitar 313 ppm, ini berarti
daya redam radikal bebas dari Sarang Semut 26 kali lebih kuat dari
batasan yang normal.
Berbagai informasi di atas selaras dengan
respon positif dari para pengguna Sarang Semut. Contohnya Hendro Saputro
yang telah memperkenalkan Sarang Semut sebagai tanaman obat sejak tahun
2001 mengungkapkan bahwa mereka yang mengonsumsi herbal dari Papua ini
banyak yang mendapatkan kesembuhan yang benar-benar tuntas, seperti pada
kanker otak, kanker rahim, dan kanker prostat.
Ia berkomentar
seperti yang dimuat dalam Majalah Natural bahwa "Rata-rata yang meminum
rebusan Sarang Semut dan mendapatkan hasil setelah seminggu bahkan ada
yang 3 hari sudah terlihat hasilnya". Hal senada juga dirasakan para
penderita kanker yang menjadi pengguna Mecodia Kapsul yaitu produk
kaspsul ekstrak Sarang Semut, rata-rata melaporkan sudah mulai merasakan
khasiat hanya dalam waktu 1-2 bulan saja!
Bahkan banyak
pelanggan yang sudah menjalani pengobatan medis dengan obat-obat kimia,
juga memadukannya dengan Sarang Semut dan merasakan proses kesembuhan
yang lebih cepat dari pada sebelumnya. Hal ini cocok dengan komentar Dr
Dewata yang dimuat di Majalah Trubus, "Pasien yang memadukan antioksidan
dan obat kimia dokter lebih cepat sembuh daripada hanya menggunakan
obat kimia."
Ada juga yang sudah menggunakan herbal antikanker
lainnya seperti Noni Juice dan Keladitikus, kemudian mengkombinasikannya
dengan Sarang Semut dan merasakan hasil yang sama, dimana proses
kesembuhan berangsur-angsur lebih cepat terasa!
Tentu saja,
herbal Sarang Semut ini bisa dijadikan salah satu pilihan terbaik
sebagai obat kanker darah, bukan hanya karena faktor ekonomis, tapi juga
dalam beberapa kasus kesembuhan dapat diperoleh tanpa harus melalui
proses pengobatan melelahkan dan menyakitkan, pembedahan, kemoterapi,
dan tanpa harus mengalami berbagai efek samping negatif lainnya akibat
pengobatan medis.
Mengingat penelitian ilmiahnya masih sedikit,
tidak tertutup kemungkinan bahwa di masa mendatang akan ditemukan
zat-zat aktif lainnya yang terkandung dalam Sarang Semut yang dapat
lebih menjelaskan bagaimana herbal ini dapat memunahkan kanker dengan
cepat dan tuntas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar